Sabtu, 12 September 2015

Faktor Sosial masyarakat Pulongandang

STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT PULONGANDANG RT 13/03 CABANGBUNGIN BEKASI TAHUN 2014


Pada tahun 2014 mulai banyak warga yang bekerja ke kota besar seperti Jakarta atau menjadi karyawan dan buruh di perusahaan. Industrialisasi yang dibawa oleh globalisasi telah terjadi dimana-mana termasuk di daerah sekitar Pulongandang ini. 

Banyak perusahaan nasional dan multinasional berdiri di sekitar daerah Pulongandang seperti di kawasan industri Jababeka. Faktor inilah yang membuat masyarakat Pulongandang mulai beralih dari petani menjadi buruh atau karyawan di suatu perusahaan. 

Dan ketika komunitas masyarakat Pulongandang yang teradisional berinteraksi dengan komunitas masyarakat lain yang lebih modern maka terjadilah penyerapan budaya. 

Dahulu ketika kebanyakan masyarakat bekerja sebagai petani kehidupannya masih sederhana, tapi ketika mereka mulai bekerja di perkotaan mereka mulai mengadopsi gaya hidup perkotaan yang kompleks. 

Banyak masyarakat yang bekerja di perkotaan lalu ketika mereka pulang ke Pulongandang, mereka membawa peralatan elektronik yang sebelumnya tidak ada seperti komputer, tv, dan playstation. 

Dari komputer tersebut bisa memainkan game online yang kemudian playstation dan game online ini menarik perhatian komunitas anak-anak di Pulongandang ini. Hal ini kemudian berpengaruh terhadap perubahan pola permainan komunitas anak-anak Pulongandang yang dahulu tradisional dan kolektif menjadi  modern dan individualis. 

Pada tahun 2014 jumlah komunitas anak yang bermain bersama-sama di luar rumah dengan permainan tradisional mulai menurun, karena anak-anak lebih suka menonton television dan bermain permainan modern seperti playstation, komputer ataupun handphone dan game online yang di belikan oleh orang tua mereka, yang dimainkan di dalam rumah atau bahkan di kamar mereka masing-masing. 

Berikut kutipaan wawancara penulis dengan Asep ( 10 tahun) yang merupakan salah satu anak Pulongandang :
sekaran mah maennya ke rental playstation ka, resep aja sama permainan bolanya menarik, lagian mau gimana lagi, mau main bentengan ga ada temennya pada jarang keluar
Dari kutipan tersebut menunjukan bahwa komunitas anak di Pulongandang mulai beralih ke permainan modern seperti playstation karena permainannya menarik selain itu jumlah anak-anak yang bermain di luar rumah juga menurun. 

Setelah penulis cari tahu ternyata anak-anak yang tidak keluar rumah untuk bermain permainan tradisional ternyata mereka nonton tv di rumah, dan ada juga yang pergi ke warnet untuk bermain permainan game online. 

Seperti yang di katakana oleh Hilmes dan moore (dalam nanang martono 2012) bahwa perkembangan teknologi telah menyebabkan berkurangnya frekuensi individu untuk saling bertatap muka

Akibat dari anak-anak yang lebih suka bermain permainan modern di dalam rumah masing-masing atau pergi ke rental playstation atau game online di warnet atau warung internet, ini akan membuat intensitas interaksi mereka menjadi berkurang. 

Hal ini akan menyebabkan munculnya jarak sosial di antara mereka, dan akan menyebabkan kepercayaan diri dalam berinteraksi menjadi berkurang dan ini akan berpengaruh pada kehidupan mereka nantiselain itu permainan modern membuat mereka lupa untuk bermain permainan tradisional di luar, dan berbagi keceriaan dengan teman bermain di alam terbuka. 

Hal ini dapat mengurangi rasa persaudaraan dan toleransi mereka sesama teman, padahal banyak manfaat dan pelajaran yang dapat mereka  ambil dengan bermain bersama teman selain kesehatan yang didapatkan dari aktivitas fisik, komunitas anak-anak yang bermain dengan permainan tradisional akan lebih mudah bekerjasama dan kompak dibandingkan anak-anak yang bermain permainan modern yang dimainkan secara individual. 

Karena mereka hanya diam di dalam rumah dengan bermain bersama benda mati yaitu permainan modern akan membuat kebutuhan anak-anak akan eksistensi dirinya menjadi terhambat. 

Berawal dari arus globalisasi yang merubah gaya hidup komunitas masyarakat Pulongandang ini dari masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat yang lebih modern termasuk komunitas anak-anak di Pulongandang ini yang pola permainannya berubah dari permainan tradisional ke permainan modern. 

Yang pada akhirnya perubahan tersebut membuat keakraban dan kekompakan dalam komunitas anak di Pulongandang menjadi tidak terjalin secara erat lagi, tidak seperti tahun 2004.  Padahal dahulu ketika tahun 2004 permainan tradisional masih banyak dimainkan oleh komunitas anak di Pulongandang setiap siang dan sore pasti ramai oleh aktivitas komunitas ini yang bermain di lapangan atau di depan rumah.

Faktor Sosial masyarakat Pulongandang Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Admin Pulsa

0 komentar:

Posting Komentar